Dua tim kuda hitam, Brasil dan Latvia, bakal berebut satu tempat di perempatfinal FIBA World Cup 2023. Kedua tim sepakat laga sore nanti bakal berlangsung ketat.
Pada ajang yang diselenggarakan di Indonesia Aren, GBK, sejak 25 Agustus lalu ini, Latvia dan Brasil di atas kertas memang kalah favorit jika dibandingkan dengan tim top seperti Kanada, Spanyol, dan Prancis.
Namun, ternyata kedua tim itu pula yang mampu melangkah ke putaran kedua FIBA World Cup. Latvia menyingkirkan Prancis pada fase grup H, berlanjut ke kemenangan atas Spanyol pada babak kedua grup (Grup L). Sementara, Brasil menaklukkan tim paling atraktif sepanjang penyisihan grup yakni Kanada.
Kemenangan dua tim runner-up dari Grup G dan H ini atas para rival mereka membuyarkan prediksi. Latvia dan Brasil, dua tim kuda hitam, kini punya kesempatan lolos delapan besar meskipun dalam laju itu harus saling sikat.
Di sisi lain keduanya memaksa Kanada dan Spanyol, dua di antara beberapa kandidat juara FIBA World Cup 2023, untuk saling jegal. Duel dua partai itu akan ditentukan pada Minggu (3/9/2023) pukul 16.45 WIB dan 20.30 WIB.
Bigman Brasil Bruno Caboclo mengatakan timnya punya semangat dan motivasi tinggi setelah kemenangan atas Kanada.
“Itu mengangkat tim kami. Kami semakin percaya pada diri sendiri. Ini akan jadi pertandingan sulit dan kami tahu harus siap untuk game ini. Seluruh pemain Latvia bagus, tapi ada beberapa yang lebih menonjol dan kami akan bersiap meredam mereka,” kata Bruno Caboclo dalam rilis LOC FIBA World Cup 2023.
Sementara itu, pelatih Latvia Luca Banchi menilai sudah bukan saatnya lagi membahas soal status underdog atau unggulan. Menurutnya, hal tersebut teppat ketika dibicarakan di awal kompetisi.
“Saya percaya kedua tim sudah menampilkan permainan terbaik dan menunjukkan layak berada di posisi sekarang. Soal status itu mungkin penting buat media, tapi tidak untuk kami. Dari sisi kami, yang penting bersiap dengan bagus dan menunjukkan performa terbaik kami. Kekuatan kami ada pada keagresifan dan semangat tim,” kata Banchi.
Duel Latvia kontra Brasil ini juga disebut-sebut pertarungan dua point guard yang tampil menawan sepanjang kualifikasi FIBA World Cup 2023. Di kubu Latvia ada point guard berpostur 190 cm yang baru berusia 23 tahun Arturs Zagars. Ia mencetak 11 poin dan 6,3 assist per game.
Sementara di sisi Brasil ada Yago Santos yang berusia setahun lebih tua tapi 12 cm lebih pendek dari Zagars. Yago hanya mencetak 8 angka melawan Kanada, tapi dibuat pada momen-momen krusial di kuarter empat. Ia juga mengemas 10 assist dalam laga tersebut. Secara keseluruhan, ia menyumbangkan 15 poin dan 8 assist per game.
Namun di mata Banchi, pertarungan nanti ini tak sesederhana duel Zagars vs Yago. Di matanya, fokus membicarakan duel kedua pemain ini sama saja tidak menghormati pemain lain yang juga berkontribusi. Menurut dia, laga nanti menjadi pembuktian untuk Zagars dan Yago dalam mengatur timnya untuk meraih hasil terbaik.