Perlu Evaluasi Menyeluruh Soal Gangguan pada LRT

Operasional LRT Jabodebek yang baru diresmikan 28 Agustus sempat mengalami gangguan mulai dari pintu kereta hingga listrik padam sehingga mengalami keterlambatan dan AC mati. Wakil Komisi V DPR Andi Iwan Darmawan menilai perlunya sistem berlapis sehingga ada cadangan ketika kendala terjadi.

“Pastikan agar seluruh sistem pada sarana kereta LRT berjalan dengan baik, gunakan cadangan tenaga atau sistem berlapis agar saat sistem satunya gangguan, masih ada sistem lainnya yang mem-backup,” kata Andi kepada wartawan, Kamis (31/8/2023).

Namun, Iwan memahami moda transportasi baru butuh penyesuaian dan adaptasi. Namun dia meminta agar adaptasi itu tidak memakan waktu lama. Jangan sampai menurutnya, kendala yang berlarut dapat menurunkan kepercayaan masyarakat.

“Memang LRT merupakan moda baru yang butuh penyesuaian atau adaptasi. Tapi jangan sampai adaptasi terlalu lama, karena kendala yang muncul akan berdampak pada masyarakat sebagai konsumen. Kalau berlarut-larut pastinya LRT sendiri yang akan rugi karena masyarakat akan jadi malas untuk memanfaatkan moda transportasi LRT. Padahal harapan kita dengan hadirnya LRT kan masyarakat mau beralih ke transportasi massal sekaligus memudahkan akses masyarakat saat beraktivitas,” ujarnya.

Usul Satu Tiket Integrasi

Lebih lanjut, dia mendorong Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar melakukan tarif integrasi LRT Jabodetabek dengan moda transportasi publik lainnya, terutama yang beroperasi di DKI Jakarta. Sebab masyarakat membutuhkan tarif layanan antarmoda yang terintegrasi agar biaya transportasi makin kompetitif.

“Pemerintah perlu memaksimalkan manfaat Layanan LRT Jabodebek dengan satu tiket yang terintegrasi dengan moda transportasi publik lainnya. Moda transportasi massal seperti angkutan kota (angkot) Jaklingko, bus TransJakarta, kereta komuter, dan bahkan kemungkinan kereta bandara dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung harus dipertimbangkan secara cermat dalam perencanaan dan implementasinya,” tuturnya.

Iwan menekankan pentingnya integrasi LRT Jabodetabek dengan moda transportasi lain yang harus diperhatikan dengan seksama. Hal ini diperlukan demi menciptakan sistem transportasi yang efisien, berkelanjutan, dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kami mengajukan rekomendasi bahwa sistem tiket terpadu harus menjadi prioritas. Dengan tiket tunggal yang dapat digunakan di berbagai moda transportasi, masyarakat akan lebih mudah beralih dari satu moda ke moda lainnya tanpa hambatan,” tutur Iwan.

Menurut Legislator dari Dapil Sulawesi Selatan II ini, jaringan transportasi masaal yang terintegrasi akan mengurangi kebutuhan untuk menggunakan kendaraan pribadi. Pada akhirnya, kata Iwan, hal tersebut akan membantu mengurangi kemacetan di Jakarta serta menjadi salah satu solusi mengatasi polusi udara yang diakibatkan asap kendaraan bermotor.

“Tarif layanan moda transportasi yang belum terintegrasi akan membuat masyarakat enggan beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Sebab, tarif layanan transportasi yang belum terintegrasi atau masih terpisah-pisah membuat beban biaya transportasi yang ditanggung masyarakat semakin berat,” paparnya.

Jika biaya perjalanan dengan angkutan umum nyaman dan terjangkau, sambung Iwan, masyarakat diyakini mau beralih menggunakan kendaraan umum ketimbang kendaraan pribadi. “Masyarakat lebih senang dengan hal yang simple dan dianggap bisa menyelamatkan ekonomi mereka, seperti menggunakan sepeda motor untuk beraktivitas. Jika ada layanan moda transportasi yang terintegrasi dan perbandingan biayanya lebih murah dari menggunakan motor, pasti akan mengubah persepsi masyarakat,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *