Ganjar Dorong Dubes RI Jadi Sales-‘Makelar’ Produk Indonesia di LN

Gubernur Jawa Tengah sekaligus bakal capres PDIP Ganjar Pranowo berbicara terkait ekonomi kreatif di Indonesia. Ganjar menilai sebaiknya duta besar (dubes) menjadi sales hingga biro jasa yang menjual produk Indonesia.

“Saya sampaikan, ngobrol-ngobrol sama menlu, sama teman-teman dubes, udah deh dubes itu jadiin satu sales. Jadi sales untuk menjual produk Indonesia,” kata Ganjar dalam acara talkshow Road to IdeaFest di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2023).

Selain itu, kata Ganjar, dubes juga dapat menjadi ‘makelar’ yang menghubungkan antara Indonesia dengan pihak luar. Dia menyebut dubes pun bisa menjadi biro jasa yang membantu warga Indonesia yang ingin berkarya di luar.

“Jadi makelar menghubung-hubungkan. dan tiga jadi biro jasa, untuk apa? Membantu siapapun yang akan berkarya di luar,” jelasnya.

“Sehingga banyak teman dari negara-negara lain itu kalau datang-datang ke saya, duta besarnya ‘Pak Ganjar kita mau investasi restoran, bisa dibantu Pak?’, ‘Oke tempatnya di sini, di sini’. ‘Oke Pak, saya berhubungan dengan siapa?’ Itu ternyata belakangnya semua masuk dan pengusahanya merasa nyaman, aman karena diuruskan,” sambung dia.

Bacapres PDIP itu menilai saat ini banyak sekali negara luar yang membuka restoran di Indonesia. Padahal, menurutnya, Indonesia memiliki beragam makanan khas, tetapi sulit ketika akan membuka restoran.

“Biro jasa teman-teman, insentif yang dikembangkan itu membikin banyak sekali restoran asing hidup di kita. Kita punya nasi goreng yang terkenal, kita punya rendang yang terkenal. Tapi ketika kita mau buka di banyak tempat, dia urus sendiri,” ungkapnya.

Sebab itu, kata dia, perkembangan ekonomi kreatif dapat didorong melalui dubes. Ganjar lantas menyinggung putra-putri bangsa yang memiliki bakat dan perlu diberikan apresiasi dengan menjadikannya diplomat seni.

“Dubes menurut saya, bisa kita dorong. Saya nanya sama anak-anak Putri Ariani lagi populer, Rich Brian lagi top banget, NIKI lagunya apa ‘High School in Jakarta’, luar biasa dia populer, saya pikir kenapa ya anak-anak ini tidak kita kasih paspor biru untuk menjadi diplomat seni kita di luar negeri,” paparnya.

“Kalau ini kita berikan, maka sebelum nyanyi dia bisa kampanye nasi goreng. Dari pada kampanye politik bahaya. Kampanye nasi goreng, kampanye rendang, kampanye destinasi wisata, kampanye untuk mengundang dia datang, apa pula dia promo intinya apapun atau isu lingkungan, isu ekonomi sirkular macam-macam bisa diberikan,” imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *