Fans garis keras Paris Saint-Germain masih sakit hati dengan Lionel Messi. Segelintir ultras PSG terbang ke Miami demi membentangkan spanduk menghina LM10.
Messi punya hubungan buruk dengan ultras PSG pada masa akhir kontraknya di Parc des Princes. Musim lalu, fans melakukan protes setelah La Pulga mangkir dari tim dan terbang ke Arab Saudi tanpa izin.
Tidak hanya itu, fans PSG juga mencemooh Messi di kandang ketika namanya diumumkan dalam susunan pemain. Ultras klub Paris itu juga menggelar unjuk rasa di depan stadion meminta Messi segera didepak.
Ultras PSG disinyalir kecewa karena Messi gagal membawa tim mereka berprestasi di Liga Champions. PSG cuma mentok di 16 besar selama dua musim dibela Messi.
Harapan ultras PSG terkabul setelah Lionel Messi memutuskan gabung ke Inter Miami pada musim panas 2023. Bomber Argentina itu meninggalkan Paris dengan status bebas transfer.
Messi sempat membeberkan hubungannya dengan ultras setelah berpisah dari PSG. Dia menilai para penggemar garis keras Les Parisiens memang berperilaku seperti itu kepada para pemain.
“Hal seperti itu juga terjadi sebelumnya pada Mbappe dan Neymar (diejek suporter sendiri-red). Saya tahu kalau begitulah cara mereka berprilaku. Saya hanya mau fokus kepada orang-orang yang menghormati saya, karena saya selalu respek ke setiap orang sejak saya tiba di sana,” kata Messi dalam wawancara dengan beIN Sports bulan Juni lalu.
Kepindahan Messi ke Miami rupanya belum membuatnya bebas dari ultras PSG. Hal itu terbukti jelang pertandingan debutnya di Major League Soccer, Minggu (27/8/2023).
Ultras PSG membentangkan spanduk berwarna hitam di depan DRV PNK Stadium kandang Inter Miami. Banner itu bertuliskan ‘Messi: Akhirnya Mendepak Si Songong’.
“Para Ultras sepertinya pergi ke Miami untuk memasang spanduk melawan Leo Messi, seperti yang terjadi di Parc untuk mencemooh Neymar,” tulis akun fanbase PSG, PSGHub, di Twitter.
Spanduk cemoohan dari ultras PSG tidak meruntuhkan moral Messi. La Pulga menjalani debut sempurna di MLS dengan menyumbang gol dalam kemenangan Inter Miami 2-0 atas New York Red Bull.