Elektabilitas bakal capres PDIP Ganjar Pranowo kembali unggul di sejumlah survei, namun Ganjar kalah dalam head to head dengan bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto. Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menjelaskan terkait hasil survei tersebut.
“Kabar baiknya bagi Ganjar itu dia rebound, dia bounding, setelah dulu bulan Maret blunder sedikit soal persoalan bola. Karena sebelum ada blunder bola itu, Ganjar lah yang merajai survei,” kata Adi dalam diskusi Adu Perspektif, Senin (21/8/2023).
Menurut Adi, elektabilitas Ganjar sempat menurun dikarenakan polemik penolakan Timnas Israel bertanding di Indonesia beberapa lalu. Ingatan pemilih yang menurut Adi pendek, sehingga Ganjar kembali naik dalam survei elektabilitas.
“Ganjar ini agak sedikit semelehoy menurun, kira-kira begitu, gara-gara kena tsunami isu bola. Tapi nyatanya memori masyarakat ini pendek loh, cuma empat-lima bulan, ternyata orang yang kecewa dengan Ganjar yang dinilai dia itu ikut terlibat dalam tanda kutip penolakan Timnas Israel itu kembali bangkit,” ujarnya.
Namun, Adi memberi catatan, Prabowo unggul terhadap Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan jika diadakan head to head. Menurut Adi, ada pemilih yang sama dalam dua bakal capres.
“Kenapa dalam simulasi dua nama head to head Prabowo itu unggul ya, terutama melawan Ganjar? Karena memang banyak pemilih Anies itu irisan politiknya dengan Prabowo Subianto. Ini adalah ceruk pemilih yang sama sejak awal sebenarnya,” ucapnya.
Ganjar dinilai di dalam head to head tak mendapatkan ceruk pemilih dari Anies dan Prabowo. Menurut Adi, ada pemilih yang berseberangan dengan Jokowi sehingga tak memilih Ganjar.
“Sementara Ganjar pada saat yang sama, tidak mendapatkan. Artinya pembenci Jokowi, yang tidak puas dengan Jokowi, yang ingin ganti rezim, itu afiliasi politiknya kalau Anies tidak maju masuk putaran kedua, dia ke Prabowo Subianto,” imbuhnya.
Litbang Kompas sebelumnya merilis hasil survei head to head capres Prabowo Subianto Vs Ganjar Pranowo. Hasilnya Prabowo 52,9 persen dan Ganjar 48,9 persen pada periode Agustus 2023.
Survei dilakukan secara periodik melalui wawancara tatap muka yang dimulai 27 Juli hingga 7 Agustus 2023. Dilihat Senin (21/8), responden dalam survei ini sebanyak 1.364 yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan bertingkat di 38 provinsi se-Indonesia.
Adapun tingkat kepercayaannya 95 persen dengan margin of error ± 2,65 persen. Kesalahan di luar pemilihan sampel mungkin terjadi.
Survei capres ini dilakukan dengan simulasi tiga calon berhadapan. Data survei juga ditampilkan sejak periode Januari, Juni, dan Oktober 2022. Kemudian ditampilkan juga hasil survei Januari, Mei, Agustus 2023. Pada survei Agustus 2023 dijelaskan responden survei Ganjar vs Prabowo 1.152 responden dengan margin of error 3 persen.