AMMTC ke-17 Hasilkan 16 Dokumen dan Deklarasi Labuan Bajo, Ini Isinya

Kegiatan ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17 telah ditutup. Ada sebanyak 16 dokumen dan Deklarasi Labuan Bajo yang dihasilkan demi memberantas kejahatan transnasional di ASEAN.

“Saya infokan di dalam kegiatan AMMTC ke-17 saat ini kita menghasilkan 16 dokumen,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Labuan Bajo, Selasa (22/8/2023).

Jenderal Sigit merinci, 16 dokumen itu terdiri dari 4 deklarasi, 1 rencana kerja, 5 pernyataan bersama, dan 6 pedoman teknis. Empat deklarasi tersebut terdiri dari 3 inisiatif Indonesia dan 1 inisiatif Kamboja.

4 Deklarasi Hasil AMMTC ke-17

Deklarasi pertama yang merupakan inisiatif Indonesia ialah penguatan kerja sama dalam melindungi saksi dan korban kejahatan transnasional. Sigit mengatakan saksi dan korban adalah pihak yang harus dilindungi akibat kejahatan lintas negara.

“Jadi ini adalah komitmen kita bahwa masyarakat merupakan pihak yang dirugikan dari kejahatan tersebut dan kami berkomitmen untuk terus mengembangkan mekanisme perlindungan korban yang efektif dalam bentuk perlindungan fisik pengobatan, psikologis dan pemulihan sosial demi memulihkan hak-hak korban,” bebernya.

Dia melanjutkan, deklarasi inisiatif Indonesia ialah tentang pengembangan kemampuan regional terkait peringatan dini dan respons dini (early warning dan early respons) untuk mencegah dan menanggulangi radikalisasi dan kekerasan berbasis ekstremisme.

Sementara, deklarasi dari Kamboja adalah tentang deklarasi ASEAN tentang pemberantasan penyelundupan senjata api.

“Ini merupakan wujud komitmen ASEAN untuk pemberantasan penyelundupan senjata api melalui kerjasama dan pendekatan komprehensif mulai dari kampanye bahaya penyelundupan senjata api, pertukaran informasi dan berbagai upaya lainnya,” ujar Sigit.

Sigit berharap kesepakatan ini dapat meningkatkan upaya penanganan kejahatan transnasional semakin efektif dan semakin adaptif. Dia menekankan kesepakatan bersama ini dibuat agar tak ada lagi ruang bagi pelaku kejahatan transnasional untuk bersembunyi.

“Tentunya berbagai macam deklarasi, dokumen, dan juga pernyataan bersama serta pedoman teknis tersebut kita harapkan kerja sama antarnegara khususnya di dalam mencegah mengungkap dan menghadapi kejahatan transnasional ke depan semakin efektif dan semakin adaptif,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *