Emiliano Audero sudah resmi diperkenalkan sebagai kiper baru Inter Milan. Ada nuansa Indonesia dalam perkenalan tersebut.
Inter mengumumkan kedatangan Audero, Jumat (11/8/2023) dini hari WIB kemarin, dengan status pinjaman dari Sampdoria dengan opsi permanen di akhir musim.
Audero akan bersaing dengan Yann Sommer untuk menjadi kiper nomor satu Inter. Nerazzurri baru saja kehilangan dua kiper andalannya musim lalu, yakni Andre Onana dan Samir Handanovic.
Meski didatangkan dari tim yang terdegradasi, Audero dibutuhkan Inter untuk mengarungi musim yang panjang. Selain itu, kehadiran Audero bisa jadi demi menaikkan pasar Inter di Asia, khususnya Indonesia.
Sebab, Audero adalah kiper berdarah Indonesia dari sang ayah Edy Mulyadi yang berasal dari Mataram, Nusa Tenggara Barat. Audero sudah pindah ke kampung halaman ibunya di Cumiana, Italia sejak usia setahun pada 1998.
Mengingat Indonesia adalah salah satu basis fans Inter terbesar di dunia, maka klub memanfaatkannya dalam momentum perkenalan Audero. Dalam video perkenalan yang diunggah di media sosial Inter, turut disertakan sekilas potret Gunung Rinjani, Lombok.
Inter menggambarkan Audero sebagai titisan legenda Rinjani, yang ditempa oleh panasnya kawah gunung tersebut. Audero juga bergaya layaknya pendekar yang menunggangi kuda di video tersebut. Kuda juga merupakan salah satu binatang khas dari NTB.
Audero kemudian juga disandingkan Gunung Rinjani sebagai latar belakangnya. Dia dikondisikan berjalan menyisiri hamparan pasir di gunung tersebut dengan memegang tongkat.
Di akhir video, ada sebuah pintu gerbang yang sangat tinggi dan diapit dua dinding raksasa, yang mewakili posisi Audero sebagai kiper alias benteng terakhir Inter.
Sebelum video itu, Inter juga menyebut Indonesia dalam rilis resmi pengumuman Audero sebagai pemainnya.
“Dua budaya, dua jiwa, dua dunia yang bertemu: laut Indonesia yang tenang berpadu dengan ketahanan dan kekuatan pegunungan Piedmont. Kualitas yang menjadi ciri khas kiper baru Nerazzurri Emil Audero Mulyadi sejak kecil,” tulis Inter di laman resmi klub.
“Lahir pada 18 Januari 1997 di Mataram, di pulau Lombok, dari ayah Indonesia dan ibu Italia, Emil dibesarkan di Cumiana, Provinsi Turin. Di sini dia pertama kali menendang bola, dari sinilah kisah cintanya dengan olahraga ini dimulai.”