Sekolah yang sedang dalam pembangunan di bagian timur Republik Demokratik Kongo, ambruk. Sedikitnya 4 orang tewas.
Walikota Patience Bengheya dari distrik Bagira di Bukav, mengatakan korban tewas yakni seorang prefek, direktur sekolah dasar, seorang penasihat dan seorang guru.
“Mason sedang menggali saat mereka sedang rapat. Para tukang melihat masalah dan melarikan diri, dan tiba-tiba semuanya runtuh… mereka terkubur di reruntuhan,” kata Dieudonne Kalabarha, seorang pelukis yang bekerja di lokasi terdekat seperti dilansir AFP, Jumat (11/8/2023).
Sebagian besar Kongo timur berada di sepanjang garis patahan seismik di mana gempa bumi kadang-kadang memicu runtuhnya bangunan hingga letusan gunung berapi. Letusan gunung berapi terakhir terjadi di Goma pada tahun 2021. Sekitar 100 kilometer utara Bukavu, yang menewaskan beberapa lusin orang.
Juru bicara pemerintah provinsi South Kivu, Typson Idumbo, menepis aktivitas seismik sebagai penyebab keruntuhan. Ia mengatakan “tidak ada gempa”.
Idumbo mengatakan tim telah diutus untuk memulai penyelidikan atas insiden itu. Bengheya selaku walikota mencurigai perusahaan kontruksi. Ia menyebut “karena mereka seharusnya tidak mengizinkan menempatkan septic tank di dalam gedung”.