Mayor Dedi Hanya Diklarifikasi, Tidak Ada Penahanan

Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Marsda Agung Handoko menyatakan Mayor Dedi yang diduga pamer kekuatan atau show of force di Polrestabes Medan hanya diklarifikasi oleh pihaknya. Mayor Dedi tidak ditahan.

“Jadi DFH (Dedi Hasibuan) ini kemarin hanya klarifikasi sifatnya. Jadi tidak ada penahan terhadap yang bersangkutan,” kata Agung dalam konferensi pers di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (10/8/2023).

Agung menyebut penanganan kasus Mayor Dedi dilimpahkan ke TNI AD. Penentuan status hukum Mayor Dedi tergantung dari penyelidikan lebih lanjut oleh Puspom TNI AD.

“Status masih belum kita tetapkan tersangka nanti tergantung dari Puspomad,” ujarnya.

Mayor Dedi Hasibuan sebelumnya bikin geger karena membawa prajurit mendatangi Polrestabes Medan untuk meminta penangguhan penahanan saudaranya, Ahmad Rosid Hasibuan (ARH), yang berstatus tersangka. Dedi juga sempat berdebat dengan Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa.

Senin (7/8), video perdebatan Mayor Dedi dengan Kompol Fathir itu viral di media sosial. Dalam video berdurasi sekitar lima menit itu, tampak Mayor Dedi mendatangi ruangan Satreskrim Polrestabes Medan.

Fathir tampak mengenakan baju sipil dan duduk di kursi hijau. Mayor Dedi duduk di depannya. Dedi menyatakan akan menghadirkan ARH jika polisi akan melakukan pemeriksaan. Dia mendesak agar penahanan ARH ditangguhkan.

“Dan tidak akan menghindari proses hukum. Bapak minta kapan kami hadirkan,” kata Dedi, yang mengenakan baju dinas TNI.

“Sekarang begini, tadi Bapak minta, saya sudah jelaskan. Kemudian yang kedua, penilaian subjektif itu, yang bersangkutan ini, berdasarkan alat bukti sebagai pelaku kejahatan sesuai dengan pasal yang kami kenakan. Ada lagi tiga laporan polisi lainnya, Pak Hasibuan,” jawab Fathir.

Dedi tetap mendesak agar ARH mendapatkan penangguhan penahanan. Dia mengklaim paham atas proses hukum yang ada.

Dia terus mendesak agar penahanan ditangguhkan. Dedi juga menyuruh Fathir, yang hendak memberi penjelasan, untuk diam.

“Pak, yang namanya tiga LP, sepuluh LP, itu sudah saya jelaskan, itu prosedur hukum. Tetap,” ujar Dedi. Fathir terdengar hendak menjelaskan, namun Dedi langsung menyuruh Fathir diam.

“Saya bicara dulu, situ diam dulu. Pada saat Bapak menegakkan hukum, kita dukung, kita support,” ujar Dedi.

Diduga Show Of Force

Terbaru, Marsda Agung Handoko menyebut tindakan Mayor Dedi bisa diduga sebagai show of force atau unjuk kekuatan. Dia mengatakan Dedi diduga membawa prajurit untuk mempengaruhi proses hukum yang sedang berjalan di Polrestabes Medan.

“Dari hasil penyelidikan bahwa kedatangan DFH (Dedi F Hasibuan) bersama rekan-rekannya di kantor Polresta Medan dengan pakaian dinas loreng pada hari Sabtu, dapat diduga dapat dikonotasikan sebagai show of force pada penyidik Polrestabes Medan untuk berupaya mempengaruhi proses hukum yang berjalan,” kata Agung.

Aksi unjuk kekuatan ini bisa dilihat dari video viral yang beredar. Tampak ada beberapa prajurit TNI yang hanya berlalu lalang, bukan mendengarkan duduk persoalan.

“Ini bisa dilihat dari video yang viral bahwa tidak semua personel yang ada di situ berkonsentrasi untuk mendengarkan duduk persoalan yang sedang diselesaikan. Tapi ada yang berlalu lalang di sekitar tempat mereka berdebat,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *