Manchester City sudah memenuhi ambisi memenangi Liga Champions, bahkan mencapainya dengan raihan treble. Akankah Pep Guardiola bertahan lebih lama?
Manchester City melengkapi trofi besarnya setelah memenangi Liga Champions musim lalu. ‘Si Kuping Besar’ memang menjadi ambisi terbesar mereka, khususnya sejak diakuisi oleh Abu Dhabi United Group pada 2008 silam.
Titel Liga Champions pertama itu bahkan diraih dengan penuh gaya. Sebab pada musim yang sama, pasukan Pep Guardiola juga juara Premier League dan Piala FA alias meraih treble.
Mereka menjadi tim kedua Inggris yang berhasil mewujudkan pencapaian itu setelah Manchester United. Manchester United sebelumnya menjadi satu-satunya, setelah memenangi tiga trofi tersebut pada 1999.
Dengan Man City kini praktis sudah memenangi trofi paling diidamkan, muncul tanda tanya soal masa depan Guardiola. Terlebih kontrak terbarunya yang diteken pada November lalu cuma berlaku sampai Juni 2025.
Akankah ia mencari tantangan baru, atau malah bertahan lebih lama?
“Saya meneken kontrak dua tahun lagi karena saya merasa nyaman, dan enggak ada yang berubah sekalipun kami meraih treble, atau misal enggak meraihnya,” ungkap Pep Guardiola dilansir Metro.
“Saya senang dan orang-orang di sini senang, direksi dan para petinggi khususnya, karena mereka pada akhirnya memutuskan manajer mana yang akan memimpin kumpulan pemain ini.”
“Kalau mereka puas, saya masih puas. Saya ingin mempertahankan apa yang kami menangi dan mungkin di akhir musim nanti kalau saya lelah, kami akan bicara dengan klub. Atau mungkin memperpanjang kontrak lagi,” tambahnya.