Ganda putra Indonesia berpacu dengan waktu menuju Kejuaraan Dunia 2023. Mereka hanya punya waktu 10 hari untuk memperbaiki kekurangan setelah gagal di Australia Open 2023.
Di Negeri Kanguru, Pelatnas PBSI mengirimkan empat wakil di ganda putra. Mereka adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan.
Dari keempatnya, Fajar/Rian dan Pram/Yere tersingkir di perempatfinal. Sedangkan The Daddies dan Leo/Daniel hanya sampai babak 16 besar.
Hasil ini tentu di luar harapan mengingat ganda putra Indonesia menjadi sektor harapan. Tiga di antaranya merupakan pemain unggulan, bahkan peringkat satu dunia.
Herry Iman Pierngadi menyebut hasil Fajar/Rian memang di luar harapan. Sedangkan Pram/Yere dan Leo/Daniel masih dinilai inkonsisten. Termasuk Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang tak lepas dari catatan meskipun memutuskan mundur dari Australia Open karena cedera.
“Setelah tampil di Australia Open, ke depan dari segi fisik, kecepatan Fajar/Rian harus ditingkatkan. Sementara dari teknik, pembukaan harus lebih banyak variasi. Jangan monoton,” kata Herry dalam keterangan tertulisnya.
“Sementara untuk ketiga pasangan itu, memang perlu waktu. Perlu proses agar mereka bisa masuk jajaran elite ganda putra dunia. Segalanya tidak bisa instan. Kami harus terus berikhtiar mengasah kemampuan mereka untuk masuk ke jajaran elite dunia,” ujarnya.
Ganda putra Indonesia memang wajib berbenah. Selain perhitungan kualifikasi Olimpiade 2024 Paris yang terus jalan, di depan mata juga ada event penting lainnya yaitu Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023.
Turnamen bulutangkis Grade 1 itu akan bergulir di Copenhagen, Denmark, mulai 21-27 Agustus. Tentu tidak banyak waktu yang tersisa buat persiapan.
Menukil BWF, tercatat ada empat wakil Indonesia yang lolos ke Kejuaraan Dunia, per tanggal 4 Agustus. Mereka adalah Fajar/Rian, Hendra/Ahsan, Leo/Daniel, dan Bagas/Fikri.
“Memang persiapannya tidak panjang, mungkin sekitar 10 harian. Kami berpacu dengan waktu. Usai dari Australia, para pemain akan kami persiapkan untuk menghadapi itu,” kata Herry.
Ganda putra Indonesia terakhir merebut gelar juara di Kejuaraan Dunia pada 2019 melalui Hendra/Ahsan. Setelah itu, tim Merah Putih tanpa gelar. Pada 2022, Indonesia hanya mendapatkan medali perak (Hendra/Ahsan) dan perunggu melalui Fajar/Rian.
“Semoga saja persiapannya lancar, dan hasilnya nanti juga bagus,” Herry mengharapkan.