Keluarga korban MNZ (19) mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tewas dibunuh seniornya sempat meminta tolong pihak indekos untuk mengecek kamar korban. Namun saat ditengok, pihak indekos mengatakan MNZ tidak berada di kamar.
“Pertama, pada malam pertama keluarga telepon (pihak kos), pihak penjaga kos sempat diintip (kamar korban), Rabu malam itu sempat diintip. Ditanya (keluarga ke pihak kos) ‘kenapa kok ditelpon tidak mengangkat?’. Setelah diintip ternyata memang kosong, nggak ada. Terus dijawab (penjaga kos) ‘Sepetinya korban ini tidak tidur di kosan’. Oh yasudah kita beranggapan, ‘Oh mungkin ke tempat temannya’,” kata paman korban, Fathoni yang juga datang dalam konferensi pers di Polres Depok, Sabtu (5/8/2023).
Namun pihak keluarga terus menerus menghubungi hingga Kamis malam. Tetap saja korban tidak memberi respon. Keluarga pun memutuskan untuk mengecek secara langsung ke kamar kos korban.
“Tapi terus dihubungi, pihak keluarga tetap tidak ada respon sampai dengan malam jumat itu. Ya akhirnya diputuskan segera dilakukan pengecekan di kamar kosnya langsung,” papar Fathoni.
Mayat Ditemukan
Mayat korban ditemukan di kos pada Jumat (4/8). Mayat ditemukan usai keluarga kesulitan menghubungi ponsel MNZ.
Paman korban, Teguh Setiadji, kemudian mendatangi kos atas permintaan ibu korban pada Jumat (2/8) pukul 09.15 WIB. Setibanya di lokasi, Teguh melihat kondisi kamar kos terkunci.
Teguh kemudian mendatangi pemilik kos untuk meminta pintu kamar korban dibuka. Saat kamar telah dibuka, Teguh melihat kondisi kamar kos yang berantakan dan menemukan beberapa kapur barus berserakan.
Polisi mengatakan tak ada barang-barang milik korban di kamar. Teguh kemudian mengecek ruangan dan menemukan plastik hitam yang ternyata berisi mayat keponakannya.
“Selanjutnya Saudara Teguh Setiadji langsung keluar dan memberitahukan kejadian tersebut,” ujar Nirwan.
Polisi kemudian datang ke lokasi dan melakukan olah TKP. Polisi kemudian menangkap AAB pada hari yang sama.