Jakarta –
Siswa SMA di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) berinisial AR (15) menikam temannya, MR (15), karena sering di-bully. KPAI mendorong kasus diselesaikan secara restorative justice.
“Tentu saja KPAI berharap jika proses hukum tetap mengedepankan restorative justice,” ujar anggota KPAI Diyah Puspitarini kepada wartawan, Kamis (3/8/2023).
KPAI mengaku prihatin terhadap kasus perundungan berbuntut tindak kekerasan ini. Dia menyoroti terjadinya kasus kekerasan ini saat proses belajar mengajar berlangsung dan juga disaksikan oleh teman sekelas.
“KPAI berharap bahwa proses seperti dalam UU Perlindungan Anak Pasal 59A agar anak dalam perlindungan khusus maka proses berjalan dengan cepat, mendapatkan pendampingan psikosial dan perlindungan hukum. Serta di Pasal 64 bahwa identitas anak juga harus dilindungi, baik anak korban atau anak yang berhadapan dengan hukum,” lanjut Diyah.
Diyah menuturkan kondisi psikologis pelaku perlu dicek terlebih dahuku. Jika memang terjadi persoalan psikologis, menurutnya, tetap perlu pendampingian.
“Proses hukum juga harus tetap memperhatikan kondisi psikologis anak,” imbuh Diyah.
“Kami mengimbau kepada dinas terkait agar juga memberikan pendampingan untuk anak-anak yang ada di kelas dan menyaksikan kejadian tersebut. Agar mereka tidak mengalami trauma dan bisa belajar dengan baik,” tambahnya.
Siswa SMA Tikam Teman karena Kerap Di-bully
Diketahui, MR tiba-tiba ditikam oleh temannya sendiri, AR. Dari keterangan polisi, AR kesal lantaran sering di-bully oleh MR.
“Pelaku menerangkan karena sakit hati kepada korban. Karena korban saat itu membully pelaku dan saat itu ada teman-temannya pelaku juga di situ. Dan memang pelaku dari dulu sering di-bully jadi bukan sekali dua kali,” kata Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Thomas Afrian.
Akibat aksi penikaman tersebut, siswa MR mengalami luka di sekujur tubuh dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Korban harus menjalani operasi akibat luka tusukan di bagian perut dan lengan. Diketahui korban alami empat tusukan.
“Korban alami 4 tusukan, dua di perut, dua lagi di lengan sebelah kanan,” kata Thomas.
Saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap siswa AR yang melakukan penikaman terhadap teman satu sekolahnya di Banjarmasin itu. Polisi masih mendalami kasus penganiayaan antara pelajar tersebut.
“Kami masih mendalami dan melakukan pemeriksaan pelaku untuk proses lebih lanjut,” pungkas Thomas.
(isa/jbr)