Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) 2023 sudah dimulai di Palembang. Ajanag ini jadi panggung unjuk gigi para pelajar untuk jadi calon atlet di masa depan.
Peparpenas 2023 merupakan edisi ke-10 yang dihelat sedari 1 hingga 5 Agustus. Proses klasifikasi sudah dimulai sejak Minggu (30/7) dengan tujuan mengkategorikan atlet dan nomor lomba yang bisa diikuti.
Setelah itu keabsahan bagi setiap atlet ditentukan sebelum mereka bisa turun di 126 nomor pertandingan sesuai klasifikasinya masing-masing.
Sebelumnya, ajang ini saat lahir tak bernama Peparpenas, melainkan Popcanas, pekan olahraga pelajar cacat nasional. Popcanas lahir pada 2003 yang merupakan ide Raden Isnanta sebagai Kabag Perencanaan Ditjen Olahraga di Kementerian Pendidikan. Saat itu, Kemenpora masih dilebur dengan Kemendiknas sebelum dipisah lagi pada 2004.
Berdasarkan pada buku panduan pertama, lahirnya Popcanas saat itu, ternyata dilatarbelakangi oleh keinginan kuat membangun kesetaraan dan kesempatan berkompetisi bagi pelajar difabel. Saat itu, belum ada undang-undang disabilitas, tetapi Popcanas sudah lahir untuk menggaungkan semangat kesetaraan tersebut.
Edisi pertama digelar di Jakarta pada 2003. Setelah itu ajang ini lanjut digelar tiap dua tahun sekali. Pada edisi keenam 2013, nama Popcanas resmi ganti menjadi Peparpenas. Terakhir, Peparpenas digelar di Jakarta pada 2019 lalu. Edisi 2021 ditiadakan karena saat itu Pandemi Covid-19 sedang melanda dunia, termasuk Indonesia.
Pada Peparpenas edisi terakhir, Jawa Timur menjadi juara umum dengan 20 emas, menyalip tuan rumah Jawa Tengah. Nah, untuk tahun ini Peparpenas masih bertujuan untuk jadi sarana mencari bibit atlet berprestasi.
“Persiapan sudah maksimal, tinggal pelaksanaannya saja sekarang,” kata Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga R Isnanta dalam rilis kepada detikSport.
Ada enam cabor yang dipertandingkan, yakni atletik, boccia, catur, renang, tenis meja, dan bulutangkis, bertambah dari sebelumnya cuma lima.
Peparpenas 2023 bukan hanya bicara soal prestasi, tetapi juga bicara soal kesetaraan, memberikan ruang bagi pelajar dengan kondisi yang mereka miliki.
“Jika olahraga prestasi punya pekan olahraga pelajar nasional atau Popnas, maka Peparpenas digelar seiring dengan kegiatan tersebut,” papar pria yang membidani lahirnya Gowes Nusantara dan Gala Desa tersebut.
“Semangat dan motivasi mereka harus dipupuk terus. Dengan Peparpenas, mereka bisa unjuk gigi dan menambah kepercayaan dirinya bahwa mereka juga mampu berprestasi dan membela nama Indonesia nantinya di kancah dunia lewat olahraga.”