Laporan terbaru mengungkap utang Suning Group selaku pemilik Inter Milan kepada Oaktree Capital terus meningkat, membuat Nerazzurri terancam ganti kepemilikan pada tahun depan.
Dirangkum Football Italia dari Calcio e Finanza, Inter meminjam uang sebesar 275 juta Euro dari Oaktree dengan bunga 12 persen pada Mei 2021. Dana tersebut dipakai untuk biaya operasional klub selama beberapa musim.
Pinjaman tersebut beserta bunganya harus dilunasi pada Mei 2024. Jika gagal bayar tepat waktu, Oaktree akan mengambil alih Grand Tower Sarl, perusahaan yang digunakan untuk mengontrol Inter. Kini, situasinya mulai mengarah ke sana.
Sebab, utang yang tercantum dalam laporan keuangan Desember 2022 meningkat menjadi 329,6 juta Euro, bertambah 37,5 juta Euro (sekitar 621 miliar Rupiah) dari Desember 2021. Pada Desember tahun ini, kemungkinan besar jumlah itu akan kembali bertambah.
Situasi ini serupa dengan apa yang terjadi pada rival sekota mereka, AC Milan pada 2018 silam. Bedanya, Li Yonghong saat itu gagal melunasi pinjaman dari Elliott Management yang dipakai untuk mengakuisisi Rossoneri.
Akhirnya, Milan pun diambil alih Elliott sampai RedBird Capital datang akhir tahun lalu. Inter masih punya waktu untuk melunasi utang, namun Keluarga Zhang selaku pemilik Suning Group enggan menjual Inter sepenuhnya, dan hanya mencari investor minoritas.
Di bawah kepemimpinan Steven Zhang, Inter berhasil memutus puasa scudetto pada 2021 lalu. Mereka juga berhasil meraih dua Coppa Italia dan dua Piala Super Italia, serta menjadi runner-up Liga Europa dan Liga Champions.