Serangan pesawat tak berawak terjadi di dekat perbatasan Turki pada Jumat malam. Peristiwa ini menewaskan empat anggota Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi, kata administrasi otonomi Kurdi di Suriah timur laut.
Dilansir AFP, Sabtu (29/7/2023), Turki melakukan serangan pesawat tak berawak secara teratur di daerah-daerah yang dikuasai oleh pemerintahan Kurdi di Suriah, dan telah meningkatkan serangannya dalam beberapa pekan terakhir.
SDF yang didukung AS memimpin pertempuran untuk mengusir pejuang kelompok Negara Islam dari sisa-sisa wilayah terakhir yang mereka kuasai di Suriah pada 2019.
Ankara menganggap Unit Perlindungan Rakyat (YPG), yang mendominasi SDF, sebagai cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki dan sekutu Baratnya.
Siaran pers SDF mengatakan serangan pesawat tak berawak hari Jumat menargetkan sebuah desa di wilayah Amuda, “membuat empat pejuang dalam kelompok pertahanan diri menjadi martir”.
Pemantau perang berbasis di Inggris Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pesawat tak berawak itu telah menyerang sebuah kamp pelatihan di provinsi Hasakeh, menewaskan empat anggota SDF dan melukai delapan lainnya.
Observatorium mengatakan itu adalah serangan kedua oleh drone Turki di Hasakeh dalam 24 jam, setelah serangan pada Kamis menewaskan tiga pejuang SDF ketika menargetkan kendaraan mereka di dekat perbatasan.
Pada 20 Juni, serangan pesawat tak berawak Turki menewaskan tiga pegawai pemerintahan otonomi Kurdi.
Sejak awal tahun, serangan pesawat tak berawak Turki telah menewaskan 48 orang di wilayah yang dikuasai Kurdi, termasuk 10 warga sipil dan 35 anggota SDF atau pejuang sekutu, menurut angka Observatorium.