Dua pria inisial MM (35) dan IS (29) di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo menjadi korban pengeroyokan hingga terkena panah wayer lantaran diduga tidak membayar pekerja seks komersial (PSK) saat open booking online (BO). Polisi telah mengamankan 4 orang yang diduga menjadi pelaku pengeroyokan.
“Kedua korban yang terkena panah wayer ini awalnya open BO atau pesan wanita. Untuk pelaku ada empat orang yang ditangkap diamankan di Polres Pohuwato,” kata Kasat Reskrim Polres Pohuwato IPTU Faisal Ariyoga Anastasius Harianja, Rabu (26/7/2023).
Pengeroyokan itu terjadi di depan Hotel Tanjung, Desa Buntulia Jaya, Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato pada Rabu (26/7/2023) sekitar 03.30 Wita. Empat pelaku yang digunakan, yakni inisial IP (22), MAM (22), IB (24) dan ZN (16).
Faisal mengungkapkan kedua korban awalnya mengendarai mobil menuju ke Hotel Tanjung Pohuwato untuk mencari wanita BO. Saat sampai di lokasi, MM kemudian turun dari mobil dan berbicara dengan dua wanita yang diduga PSK.
“MM dan IS berkeliling ke kafe arah pohon cinta, sampai di sana menuju ke hotel Tanjung. Di hotel Tanjung MM turun dari mobil dan langsung berbicara dengan 2 perempuan. Perempuan ini tidak diketahui namanya,” katanya.
Saat berbicara dengan dua wanita PSK tersebut, tiba-tiba kedua korban dihampiri seorang perempuan. Saat itu korban dipaksa untuk masuk ke dalam kamar hotel hingga melakukan hubungan layaknya suami istri.
Setelah itu, lanjut Faisal, korban yang telah dilayani kemudian dimintai sejumlah uang. Namun kedua korban berdalih tidak memiliki uang hingga membuat kedua perempuan tersebut marah dan langsung memukul korban dengan cara menampar.
MM yang melihat kejadian tersebut lantas turun dari mobil untuk dan membawa rekannya masuk ke mobil. Nahas saat hendak masuk ke mobil, salah seorang melepaskan panah ke arah mobil hingga mengenai tangan IS dan punggung dari MM.