Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melantik 550 Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (Kawan PMI) untuk mempermudah akses pelayanan penempatan dan pelindungan PMI. Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan pelantikan itu sebagai wujud komitmen pemerintah melibatkan publik dalam pembangunan.
“Hari ini saya melantik 550 orang Kawan PMI dari 5 provinsi yaitu dari Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” kata Benny Rhamdani dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/7/2023).
Benny mengatakan BP2MI juga melantik 22 pengurus nasional Perkumpulan Wirausaha Pekerja Migran Indonesia (Perwira PMI). Dia yakin kehadiran Kawan PMI dan Perwira PMI akan membantu BP2MI memberikan perlindungan bagi para pekerja migran.
“Tentu saya percaya bahwa saudara-saudara merupakan pribadi yang memiliki komitmen, integritas, dan memiliki kepedulian terhadap kehidupan Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya. Dan saya percaya bahwa saudara-saudara memiliki ketulusan dan akan melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya untuk membantu pemerintah, dalam hal penting ini BP2MI untuk melindungi saudara-saudara kita para pekerja migran Indonesia dan keluarganya dari ujung rambut sampai ujung kaki,” ujarnya.
Dia mengatakan Kawan PMI dan Perwira PMI diharapkan dapat mempermudah akses pelayanan penempatan dan pelindungan bagi PMI. Di antaranya membantu PMI dalam pendaftaran, perlindungan dan pencegahan penempatan ilegal.
“Struktur Kawan PMI dan Perwira PMI dapat dibentuk di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan atau di pusat. Kawan PMI membantu BP2MI dalam melaksanakan kegiatan penyebarluasan informasi. Pendampingan Pekerja Migran Indonesia terkendala dan keluarganya. Begitupula dengan pencegahan penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, Benny mengatakan Kawan PMI telah terbentuk di 175 kabupaten di Indonesia, di antaranya di Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB dan Sulawesi Utara. Dia menuturkan anggota Kawan PMI terdiri dari berbagai kalangan masyarakat.
“BP2MI telah melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh adat yang masuk dalam struktur Kawan PMI. Bagi Perwira PMI dibentuk sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya,” ucapnya.
Menteri BUMN, Erick Thohir juga turut hadir dalam acara pelantikan tersebut. Erick menyebut pembentukan Kawan PMI dan Perwira PMI merupakan salah satu cara pemerintah melibatkan masyarakat dalam perlindungan PMI.
“Selamat atas dikukuhkan dan dilantiknya Kawan PMI dengan Perwira PMI. Inilah peluang, serta keberpihakan pemerintah untuk mengajak masyarakat terlibat dalam melindungi pekerja migran Indonesia secara menyeluruh,” kata Erick Thohir.
Dia berharap Kawan PMI dan Perwira PMI dapat bersinergi secara optimal bersama BP2MI. Menurutnya, sinergi dan kerja sama itu akan membantu mengurangi serta mencegah sindikat penempatan PMI ilegal.
“Kawan PMI dan Perwira PMI adalah gelombang, yang akan membesar menghantam para sindikat penempatan pekerja migran Indonesia. Saya perlu sampaikan bahwa saya, kemudian Pak Benny memiliki kesamaan yakni sama-sama sebagai pembantu Presiden Jokowi. Kedua, kesadaran kita untuk menyadari dan menerima amanah yang diberikan pimpinan benar-benar kita laksanakan. Bukan untuk mengurus kemewahan atau kesenangan diri sendiri,” tuturnya.
Kemudian, Kepala Disnakertrans Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi berharap Kawan PMI dan Perwira PMI dapat membantu masyarakat bekerja di luar negeri secara resmi. Dia juga berharap praktik penempatan PMI ilegal akan semakin berkurang.
“Jawa Barat ini daerah yang luas, namun memiliki jumlah pengangguran tertinggi di Indonesia yakni 7,89%. Kami berharap bekerja di luar negeri yang ditawarkan BP2MI menjadi solusi bagi seluruh warga Jawa Barat,” kata Rachmat Taufik Garsadi.
“Harapan kami semoga Kawan PMI dan Perwira PMI menjadi kemudahan, membantu warga kami untuk bekerja ke Luar negeri secara resmi. Tidak ada lagi praktik penempatan pekerja migran Indonesia ilegal,” imbuhnya.