Para pemain Pelatnas PBSI mengapresiasi adanya turnamen Pembangunan Jaya Raya Junior International Grand Prix 2023. Menurut mereka, ajang ini berguna untuk masa depan bulutangkis Indonesia.
Turnamen ini sedang dihelat di GOR PB Jaya Raya, Tangerang Selatan, sedari 17 hingga 23 Mei. Saat ini sudah memasuki babak 16 besar. Meski berskala junior, tapi ada banyak negara kuat bulutangkis yang hadir di sini seperti Jepang, Malaysia, Thailand, Taiwan, dan China. Total ada lebih dari 1.300 pemain hadir.
Turnamen seperti inilah yang diharapkan oleh para pebulutangkis muda, karena bisa mengasah kemampuan sekaligus memperbesar peluang untuk masuk ke Pelatnas.
Sebab bakal ada penghitungan poin dari turnamen ini yang berguna untuk bisa tampil di ajang nasional maupun internasional. Apalagi PB Jaya Raya sebagai penggagas turnamen juga dikenal kerap melahirkan nama-nama besar di dunia bulutangkis.
“Turnamen ini sangat tepat untuk pembinaan pemain muda sekaligus mendorong prestasi bulutangkis Indonesia ke depannya,” ungkap tunggal putri utama Stephanie Widjaja dalam rilis kepada detikSport.
“Turnamen Pembangunan Jaya Raya Junior International Grand Prix 2023 ini sangat bagus untuk pemain muda bermain bersama pemain asing dan menambah jam terbang. Semoga mereka bisa mendapat pengalaman bertanding lebih seru lagi,” lanjut pemain kelahiran 19 Februari 2003 itu.
Sedangkan pemain ganda putra pratama, Teges Satriaji Hutomo mengakui turnamen internasional yang digelar Jaya Raya kali ini lebih meriah dari gelaran sebelumnya
“Turnamen Pembangunan Jaya Raya Junior International Grand Prix 2023 ini lebih meriah. Selain karena levelnya sudah Grand Prix, peserta pun lebih dari 1.300 pemain dan penonton pun semakin banyak yang datang,” ungkap Teges.
Tunggal putra pratama Yohanes Saut Marcellyno mengatakan rekan-rekannya bisa memanfaatkan kesempatan menghadapi pemain asing sehingga bisa jadi modal untuk kariernya ke depan.
“Kita bermain di depan publik sendiri pastinya mendapat dukungan penuh dan merasakan suasana pertandingan internasional. PB Jaya Raya perlu diberikan apresiasi atas konsistensi menggelar turnamen seperti ini,” ungkap Saut.
Sementara itu, pemain tunggal putra U-19 binaan Jaya Raya, Ryan Putra Widyanto menuai sukses kemenangan atas sesama pemain Indonesia, Rizki Dwi Cahyo 21-11 dan 21-5, di babak 16 besar.
“Saya bermodal percaya diri dan main cepat. Berusaha untuk menyerang lebih dulu. Kurang lebihnya sama. Hanya mungkin foot work-nya lebih cepat dan menyerang dari awal. Soal mental bertanding harus siap,” papar Ryan yang akan bertemu pemain Thailand Nachakorn Pusri di Perempatfinal besok.
Laga lainnya di tunggal putra U-17, unggulan ke-14 Yusack Christian sempat mendapat perlawanan sebelum menang 21-13 dan 21-14 di babak 16 besar. “Awal pertandingan masih agak sedikit bingung soalnya ini pertama kali bertemu. Jadi belum tau pola permainan lawan. Saya coba mmengantisipasi dengan mempercepat tempo permainan dan lebih fokus lagi,” ungkap Yusack usai bermain.
“Laga selanjutnya saya akan lebih tenang dan tidak melakukan kesalahan sendiri,” papar Yusack yang akan mengadapi Huang Chia Yu dari Taiwan.
Pemain tunggal putri Jaya Raya kategori U-15, Kanya Fayrisa Kaidah, sempat mendapat perlawanan sengit dari pemain India, Anusanjaya Murali sebelum menang 21-15 dan 21-18 untuk lolos ke babak 16 besar.
Tunggal putra U-17, Mohamad Rafly, juga mendapat tekanan sebelum menang atas unggulan ke-11 Zong Han Chen dari Taiwan dengan skor 21-19 dan 21-10. Masih dari kategori U-17, ganda campuran unggulan 13 Christian Aldo Sanjaya/Saida Mufida menang mudah atas Adrian Kemas/Bunga Ronisa 21-9 dan 21-11.
Ganda campuran U-19 binaan Jaya Raya, Kleopas Binar Prakoso/Rachel Sabatini, menang atas sesama pebulutangkis Indonesia, Andi Marwan/Ratna Zahira, 21-13 dan 21-18.
Ganda campuran U-17 Grendly Alkatib Lumintang/Afina Putri menang atas duet Taipei, Chen Ze Yuan/Tseng I An dengan skor 21-18 dan 23-21. Ganda campuran unggulan keenam U-19 Adrian Pratama/Ariell Naqiyyah menang atas duet Indonesia, William Tanady/Hanisyah Pratiwi 21-14 dan 21-18.