Juan Cuadrado menyeberang dari Juventus ke Inter Milan musim panas ini. Langkah ini dianggap tak mengejutkan lagi di sepakbola era sekarang.
Cuadrado meninggalkan Juventus musim panas ini setelah kontraknya habis. Inter kemudian memutuskan merekrutnya dan memberikan kontrak satu tahun plus opsi perpanjangan setahun.
Hijrah dari Juventus ke Inter Milan, pemain asal Kolombia itu meneruskan jejak Patrick Vieira, Edgar Davids, Zlatan Ibrahimovic, dan terakhir Kwadwo Asamoah pada 2018. Bukan hal yang baru memang, tapi masih dianggap aneh di kalangan suporter.
Ini tak lepas dari rivalitas kedua tim, yang makin runcing sejak kasus Calciopoli. Dari kasus itu, Juventus kehilangan gelar juaranya dan dihibahkan ke Inter.
Tapi buat mantan gelandang Juventus Miralem Pjanic, kepindahan semacam ini seharusnya tak terasa aneh lagi di sepakbola. Apalagi dalam kasus Cuadrado, Juve memutuskan melepasnya.
“Enggak ada yang mengejutkan di sepakbola. Cuadrado lowong setelah kontraknya dengan Juve habis dan kalau dia memutuskan untuk pergi ke Inter dan lanjut bermain di level tinggi, itu harus dihormati,” ujarnya kepada La Gazzetta dello Sport dikutip Football Italia.
“Itu adalah pilihan. Tapi yang Juan berikan ke Juve dalam masa delapan tahun di Turin tidak boleh dilupakan,” imbuhnya.
Pjanic turut bicara soal persaingan Scudetto musim depan. Ia memprediksi masih akan melibatkan tim yang itu-itu saja, namun juga masih bisa dipengaruhi bagaimana bursa transfer berakhir.
“Mari tunggu sampai akhir Agustus. Klub-klub Italia enggak agresif di bursa transfer, karena mereka harus jualan dulu,” sambungnya.
“Pertarungan Scudetto akan sama seperti biasanya: Napoli, Juve, Inter, Milan. Nerazzurri dan Rossoneri banyak berubah musim ini. Kita akan lihat,” ujar pria yang pernah memperkuat AS Roma dan Barcelona ini.