Seperti diketahui, kompetisi IBL kali ini menerapkan format home and away. Empat tim teratas yang lolos ialah Pelita Jaya, Satria Muda, Dewa United, dan Prawira Bandung.
Dari hasil drawing, Pelita Jaya bertemu Satria Muda, sementara Prawira Bandung jumpa Dewa United. Hasilnya, dari kedua pertandingan tersebut, Pelita Jaya dan Prawira Bandung lolos ke babak puncak IBL.
Kepastian itu diperoleh setelah juara bertahan Satria Muda tumbang dari Pelita Jaya Bakrie pada laga semi final kedua, 84-87 di Britama Arena Mahaka Square Jakarta Utara, pada 15 Juli. Kekalahan ini memupus harapan Pelita untuk melakukan three peat.
Pelita Jaya akan berhadapan dengan Prawira Bandung yang juga sukses menundukkan Dewa United Banten 88-80 di C-Tra Arena Bandung.
“Good game. Kedua tim bermain bagus. Pertandingan yang sangat ketat, semua pemain sangat berkonsentrasi. Kami banyak melakukan perubahan dan menyiapkan game plan dalam pertandingan ini,” kata Pelatih Pelita Jaya Djordje Jovicic dalam keterangan tertulisnya.
Big Man Pelita Jaya, Vincent Rivaldy Kosasih mengungkapkan hal senada. Ia bahkan sudah siap menyambut laga final dengan menghadapi Prawira.
“Pemain-pemain muda kami juga sudah memiliki pengalaman bermain di final. Kami akan siap berlaga di babak final,” kata Vincent.
Pelita Jaya terakhir kali menjadi juara pada tahun 2017 setelah mengalahkan Satria Muda di final. Laga final musim ini adalah yang kelima kali bagi Pelita.
Sementara itu, Prawira juga antusias menyambut final. Hal itu ditegaskan pemain muda Prawira yang menyumbang 12 angka pada laga semi final kedua Muhammad Fhirdan Guntara.
“Pelita Jaya sudah pernah juara, kini Prawira ingin mencetak sejarah menjadi juara,” kata Guntara.
Prawira sebenarnya sudah membuat langkah besar mengembalikan kejayaan bola basket Bandung di level profesional. Terakhir kali mereka melangkah ke final adalah pada tahun 2008 ketika masih bernama Garuda Bandung. Tekat kembali melambung dan mencoba mencatat sejarah menjadi juara IBL sangat kuat.
“Sejak pertama bertemu dan bergabung dengan Prawira. Hal yang kami bicarakan adalah bagaimana menjadi juara. Kami juga mengalami kendala dengan beberapa pemain mengalami cedera. Para pemain seperti juga Firdhan mampu terus meningkat dalam setiap pertandingan,” kata pelatih Prawira, David Singleton.
Final IBL akan diselenggarakan dengan format yang sama, yaitu home and away. Dimulai Kamis (20/7/2023), kemudian berlanjut pada 22 dan 23 Juli.