Eks pemain top Prancis David Trezeguet jengkel dengan negaranya sendiri. Publik Prancis begitu keras kepada Lionel Messi sebelum akhirnya meninggalkan Paris Saint-Germain.
Megabintang sepakbola Argentina itu bergabung dengan PSG pada musim panas 2021. Kehadiran Messi, dengan segala reputasinya, praktis membuat sepakbola Prancis mendapatkan perhatian lebih besar.
Meski demikian, Messi tidak terus-menerus mendapatkan cinta khususnya dari suporternya sendiri. Kegagalan PSG di Liga Champions (tersingkir di babak 16 besar dua musim beruntun) membuat pemain terbaik dunia tujuh kali itu menjadi sasaran kritik dan cemoohan.
Trezeguet meyayangkan perlakuan yang diterima Lionel Messi selama memperkuat Orang Paris. Publik Prancis disebut tidak mampu menghargai pemain sebesar Messi.
“Prancis tidak pernah menghargai bakat dan, untuk itu, negara itu tidak pernah memahami Messi,” sembur dia kepada ESPN Argentina. “Kedatangan dia di Ligue 1 ‘kan jadi sebuah kesempatan untuk membuat sebuah kejuaraan yang kurang menarik menjadi lebih menarik daripada Premier League, Serie A, La Liga, dan saya bahkan akan mengatakan Bundesliga.”
“Namun, Prancis tidak pernah menghargai bakat Messi. Seorang pemain yang mengubah hierarki di seluruh level sepakbola, menjamin sebuah comeback dalam kaitannya dengan citra dan gengsi yang hanya bisa dilakukan segelintir orang saja,” sambung mantan penyerang Juventus ini.
“Ligue 1 itu jarang-jarang memiliki kesempatan untuk memiliki seorang pemain sekaliber ini. Saya sendiri, [Thierry] Henry, [Christophe] Dugari, dan [Bixente] Lizarazu dikritik habis-habisan karena membela Messi. Kesalahan kami? Memihak pemain dengan bakat dan sihir di dalam sepakbola,” ceplos Trezeguet.
Lionel Messi membuat 75 penampilan selama dua musim berkostum PSG. Di musim debutnya, Messi redup usai hanya membukukan 11 gol dan 15 assist dalam 34 laga. Namun, di musim terakhirnya Messi menceploskan 21 gol dan 20 assist dalam 41 laga.