Ruben Loftus-Cheek memutuskan pindah ke AC Milan karena tak puas dengan peran yang sebelumnya ia jalani di Chelsea. Ia merasa tak bermain di posisi terbaiknya.
Loftus-Cheek, 27 tahun, merupakan pemain jebolan akademi dan telah terasosiasi dengan Chelsea selama hampir dua dekade, meski sempat dipinjamkan selama dua musim ke Crystal Palace dan Fulham. Ia dikenal sebagai pemain serbabisa.
Berbagai macam posisi di lini tengah sudah pernah dicobanya, bahkan posisi penyerang dan bek pun juga pernah. Sekilas, itu memberikan gambaran bahwa ia fleksibel dengan segala arahan pelatih. Khusus musim lalu saja, ia main di empat posisi berbeda.
Mulai dari gelandang tengah, gelandang kanan, gelandang bertahan, hingga winger kanan. Namun rupanya itu tak memuaskan Loftus-Cheek. Ia juga tak selalu menjadi pilihan utama, sehingga memilih pindah ke klub yang bisa memaksimalkan potensinya.
“Saya mencintai klub (Chelsea) dan juga para suporter tapi saya tak puas dengan jumlah penampilan saya dan juga posisi yang harus saya mainkan,” ujar Loftus-Cheek, dikutip BBC.
“Saya merasa bisa memberi lebih banyak tapi tak mendapat kesempatan. Saya merasa bagus secara fisik dan beberapa penampilan saya juga bagus. Jadi memang waktunya untuk pindah,” jelas Loftus-Cheek.
AC Milan menebusnya dari Chelsea seharga 15 juta Pound, dan ia berharap bisa dimainkan sebagai gelandang box-to-box.