Jakarta –
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan mengungkapkan belasungkawa atas wafatnya 266 jemaah haji pada pelaksanaan Ibadah Haji Tahun 2023. Rinciannya, 154 jemaah wafat sebelum masa puncak haji dan 112 jemaah wafat pada saat hari puncak haji tahun 2023.
“Saya atas nama pimpinan MPR RI dari fraksi Partai Demokrat menyampaikan perasaan duka yang mendalam kepada para keluarga yang ditinggalkan. Semoga keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan,” ungkap Syarief dalam keterangannya, Selasa (4/7/2023).
Ia berharap, pemerintah dapat terus memberikan perhatian kepada jemaah haji asal Indonesia.
“Banyak dari jemaah haji Indonesia memerlukan pelayanan dan perhatian kesehatan yang prima, baik pada saat persiapan, pelaksanaan, dan pemulangan jemaah haji asal Indonesia,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan harapannya agar pemerintah dapat membuat pengaturan yang lebih baik untuk mencegah kasus seperti ini terjadi kembali. Terkait hal itu, ujar Syarief, pemerintah perlu memperketat pemeriksaan jemaah haji di masa depan.
“Agar kasus-kasus seperti itu tidak terulang kembali pada tahun-tahun mendatang, jemaah haji yang tidak memungkinkan secara fisik sebaiknya digantikan atau dibadalkan saja. Ini dapat memperkecil resiko kematian akibat kecapean ataupun penyakit bawaan,” katanya.
“Pasien dengan komorbid yang dibawa dari Tanah Air menjadi faktor yang harus mendapatkan perhatian. Perlu dilakukan antisipasi-antisipasi dengan pemeriksaan kembali para jemaah yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan,” lanjutnya.
Sebagai upaya untuk mencegah munculnya berbagai masalah selama ibadah haji, Syarief menyampaikan pemerintah perlu memperkuat hubungan dengan penyelenggara haji di Makkah.
“Memang perlu ada komunikasi yang intensif dengan penyelenggara haji di Makkah agar berbagai masalah pada saat pemberangkatan, pelaksanaan, dan pemulangan dapat ditanggulangi dengan baik,” pungkas Syarief.
Sebagai informasi, Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) di Makkah memberikan penjelasan bahwa mayoritas peserta haji yang wafat merupakan peserta lanjut usia (lansia). KKIH juga menerangkan penyebab utama wafatnya para jemaah haji dikarenakan penyakit jantung, gangguan saluran pernapasan, dan heat stroke yang disertai dengan penyakit penyerta (komorbid).