Jakarta –
Ayah Cristalino David Ozora, Jonathan Latumahina, hadir di ruang sidang penganiayaan terhadap putranya dengan terdakwa Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas. Jonathan mengaku kecewa karena ancama penembakan terhadap David tak dibahas di persidangan.
“Seperti yang kemarin ketika saya beri kesempatan untuk bersaksi ada poin yang sangat penting yang belum digali tadi si Amanda juga ngomong ancaman nembak itu sama sekali nggak di-notice sama JPU sama sekali nggak di-notice, malah motif,” kata Jonathan usai persidangan di PN Jaksel, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2023).
Dia memuji majelis hakim yang mau menggali dan meluruskan jalannya persidangan. Dia berharap perjalanan bisa berjalan dengan adil.
“Jadi majelis hakimnya keren kalau menurut saya, mereka yang lebih menggali, bahkan tadi sidang tadi majelis mengajari ke pengacara kalau ada keberatan di luar BAP harus seperti apa,” ujarnya.
Dia mengomentari sikap Mario Dandy dan Shane selama mengikuti sidang di kasus penganiayaan David. Menurutnya, hanya Shane yang menunjukkan sikap menyesal.
“Efek jeranya bukan ke pelaku, pelakunya masih cengar cengir saja, pelaku yang rada mending si Shane ya. Secara adab secara ini dia tau diri, tahu etika. Tapi yang satu bisa lihat sendiri bagaimana gesturnya bagaimana cara dia cengengesan,” ucapnya.
Kuasa hukum keluarga David, Mellisa Anggraini, juga menyesalkan ancaman penembakan tak digali lebih lanjut. Dia menyayangkan ancaman penembakan Mario Dandy ke David dan rumusan pasal penganiayaan berat terencana tak digali dalam persidangan.
“Ini saya tambahin ya dalam persidangan tadi tuh hampir 99 persen ngomongin motif. Tidak masuk ke dalam rumusan pasal terkait penganiayaan berat terencana. Padahal sudah di mention oleh Amanda tadi bahwa ada chat ada chat terkait David diancam ditembak. Tapi tak ada satupun yang mention seolah-olah tidak penting itu tidak layak untuk dipertanyakan padahal itu adalah bagian yang paling krusial dalam proses perencanaan ini,” kata Mellisa.