Situasi Kota Rostov di Rusia Mulai Kondusif Usai Tentara Wagner Mundur

Moskow

Kota Rostov-on-Don, Rusia, sudah mulai kondusif usai pasukan tentara bayaran Wagner mundur dari wilayah itu pasca-batal melakukan pemberontakan. Situasi di sekitar markas besar Distrik Militer Selatan Rusia juga dilaporkan tenang dan lalu lintas telah kembali normal.

Dilansir Minggu (25/6/2023), dalam sebuah video yang beredar di aplikasi perpesanan Telegram, menunjukkan seorang pria sedang menyapu jalan dan mobil-mobil bergerak di sepanjang jalan lain yang katanya diambil di Kota Rostov-on-Don. Kendati demikian, video tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.

Pembatasan di Jalan Raya Dicabut

Semua pembatasan lalu lintas jalan yang diberlakukan di jalan raya di Rostov kini telah dicabut.

“Pembatasan [lalu lintas jalan] di jalan raya kami di Wilayah Rostov telah dicabut,” kata Badan Jalan Federal Rusia (Rosavtodor) mengatakan kepada TASS melalui siaran pers menanggapi pertanyaan terkait.

Sebelumnya, empat ruas jalan ditutup di wilayah Rostov dan sekitarnya. Ini termasuk jalan masuk utara ke Rostov-on-Don, serta jalan dari pusat regional ke perbatasan dengan Lugansk dan Republik Rakyat Donetsk.

Wagner Group Sudah Tinggalkan Rostov

Diberitakan sebelumnya, bos pasukan tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin sempat memberontak dan memerintahkan pasukannya untuk berbaris menuju Moskow untuk “balas dendam” setelah menuduh pimpinan militer Rusia membunuh pasukannya. Namun, aksi kudeta bersenjata pertama di Rusia dalam beberapa dasawarsa itu berakhir tiba-tiba, dengan Prigozhin menarik pasukannya.

Aksi tersebut bermula saat Prigozhin merilis video berdurasi 30 menit di mana dia menggambarkan invasi negaranya ke Ukraina sebagai “raket” yang dilakukan oleh elit korup yang mengejar uang dan kejayaan tanpa mempedulikan nyawa Rusia. Dia juga menantang klaim Kremlin bahwa Kyiv hampir menyerang wilayah separatis yang didukung Rusia di timur Ukraina ketika Rusia menginvasi.

“Perang tidak diperlukan untuk mengembalikan warga Rusia ke pangkuan kami, atau untuk mendemiliterisasi atau denazifikasi Ukraina,” kata Prigozhin, mengacu pada pembenaran awal Putin atas perang tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *