Kondisi keuangan membuat Barcelona tidak bisa bergerak bebas mendatangkan pemain top. Tapi, Presiden Joan Laporta yakin klubnya masih jadi tujuan para bintang.
Barcelona masih berupaya memperbaiki sektor finansial yang terdampak pandemi Covid-19 dalam tiga tahun terakhir. Mereka harus gali lubang tutup lubang cuma untuk mendatangkan pemain incaran mereka.
Itu juga termasuk musim panas ini ketika gerak Barcelona terbatas karena salary cap yang diterapkan LaLiga. Mereka bahkan baru bisa mendaftarkan kontrak Gavi setelah Sergio Busquets dan Jordi Alba pergi.
Wajar jika Barcelona sejauh ini baru mendekati pemain yang bebas kontrak seperti Inigo Martinez dan Ilkay Guendogan. Bahkan keinginan mereka memulangkan Lionel Messi juga gagal karena persoalan gaji si pemain yang tinggi.
Dengan misi mempertahankan gelar juara LaLiga dan berjaya di Eropa, situasi ini jelas tidak menguntungkan. Barcelona harus bersaing dengan klub besar Eropa lain untuk memboyong para pemain top.
Sejauh ini semuanya masih jauh dari harapan, setelah Ruben Neves malah pergi ke Al Hilal di Arab Saudi karena Barcelona tidak mampu membayar uang transfer 45 juta euro. Joshua Kimmich juga sepertinya bertahan di Bayern Munich, dan Bernardo Silva juga terlalu mahal.
Lalu, nama-nama seperti Gabri Veiga, Martin Zubimendi, Sofyan Ambrabat, Bruno Guimaraes, Joao Cancelo, dan Benjamin Pavard masih berupa isu. Meski faktanya tidak menyenangkan, Laporta selaku bos Barcelona membantah kalau Barcelona tak lagi menarik untuk pemain top.
Laporta menegaskan kalau dia dan manajemen tengah bekerja keras untuk memboyong para pemain top yang Xavi Hernandez inginkan.
“Kami sudah bekerja cukup lama untuk memperkuat tim. Yang saya bisa bilang adalah bursa transfer kali ini berjalan mulus. Saya tegaskan kalau para pemain bintang masih akan memprioritaskan Barca,” ujar Laporta di Olahraga.