Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) mengklaim memasang bronjong untuk penanganan sementara usai Kali Baru di HEK Kramat Jati meluap kemarin. Namun, bronjong tersebut belum terlihat.
Pantauan detikcomSelasa (20/6/2023), tidak terlihat bronjong atau keranjang dari kawat untuk membungkus batu kali. Bronjong biasanya digunakan juga untuk meninggikan turap atau dinding beton sungai.
Dengan bertambahnya tinggi turap, maka diharapkan volume air tidak meluap atau luber keluar dari badan kali. Selain bronjong, karung berisi pasir juga dipakai untuk meninggikan turap sungai untuk mengantisipasi volume air meluap.
detikcom sempat menyusuri tepi Kali Baru sekitar 500 meter. Namun, tidak terlihat ada bronjong ataupun karung pasir baru yang dipasang.
Di lokasi hanya terlihat ada bronjong dan karung pasir lama yang sudah tidak terlalu tertata karena diduga terdorong arus saat Kali Baru meluap.
Tampak ada sejumlah petugas UPK Badan Air yang sedang membersihkan sampah-sampah di Kali Baru Hek Kramat Jati. Mereka mengangkut sampah-sampah mayoritas plastik yang tersangkut di penjebak sampah (trash trap).
Petugas UPK Badan Air di lokasi mengatakan bronjong baru memang belum dipasang.
“Nanti bulan Juli (dipasang), sudah direncanakan dari jauh hari, tapi baru akan dipasang Juli,” kata petugas tersebut.
Dia mengatakan peristiwa Kali Baru HEK Kramat Jati meluap terjadi karena debit air yang besar dari arah hulu. Selain itu, air terhambat mengalir karena ada sampah-sampah yang menutupi aliran.
“Kemarin itu kiriman dari Depok. Depok kan curah hujannya tinggi, ditambah sampah-sampah yang ini nih. Jadi menghambat pintu air sana. Di area pasar itu kan ada jembatan tuh area rendah. Nah di jembatan itu pada mampet,” kata dia.
Bronjong Akan Dipasang
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengungkap keinginannya untuk merelokasi warga yang menempati bantaran Kali Baru, kawasan Hek, Kramat Jati. Selain acap kali terdampak luapan air, kondisi di sekitar lokasi dinilai rawan longsor.