Jakarta –
Bakal capres PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menargetkan perolehan suara dari milenial untuk memenangkan suara di Bali dalam Pilpres 2024. Ganjar menyebut sumbangsih kaum milenial menentukan kemenangannya.
Hal tersebut diungkapkan setelah melakukan konsolidasi bersama PDIP Bali di Ballroom Prime Plaza Hotel, Denpasar, Sabtu (17/6/2023). Konsolidasi itu juga turut dihadiri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hingga Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo.
Ganjar mengatakan dari data yang ada angka milenial di Bali sendiri cukup banyak. Rata-rata mereka menggeluti bidang seni, olahraga hingga budaya kreativitas.
“Potensinya cukup tinggi di mana ada sekitar 44% dari nasional ini 53%. Jadi artinya ini kalau kita bisa berkomunikasi dengan mereka dan berdiskusi tentang apa yang ada dalam pikiran mereka. Saya kira ini suara yang cukup menarik,” kata Ganjar di lokasi, Sabtu (17/6/2023).
Ganjar menjelaskan pemilih milenial harus diberi pemahaman dulu terkait perubahan-perubahan yang terjadi di Indonesia. Sehingga, kata dia, akan tahu bagaimana pemilih milenial bisa menentukan pilihannya dalam kontestasi politik.
“Sambil kita berdiskusi soal sejarah Indonesia soal perubahan-perubahan yang terjadi di Indonesia, dan mereka paham, dan mereka bisa menentukan pilihan mereka, dan betul-betul merasa yakin mereka adalah bagian dari sebuah keputusan besar dalam pergerakan politik dari waktu ke waktu,” ujarnya.
Sementara untuk pemilih nonmilenial, Ganjar menyebut Bali yang dipimpin Ketua DPD PDIP Wayan Koster sudah memperlihatkan peta-peta kemenangan yang jelas.
“Dari DPD Pak Koster ini sudah punya detail banget (peta suara). Jadi yang saya sentuh yang ini (milenial). Karena yang muda inedible (tidak termakan suaranya), mereka butuh treatment (perlakuan) khusus dan jumlahnya cukup banyak,” ucapnya.
Saat ditanya hadiah untuk Gubernur Bali Wayan Koster apabila berhasil meraih 95 persen suara kemenangan di Bali, Ganjar menegaskan hal tersebut bukan transaksional. Ganjar menegaskan kemenangan nantinya akan diwujudkan dalam kebijakan publik yang bisa menyelesaikan masalah.
“Kita tidak sedang mentransaksikan. Kemenangan itu musti diwujudkan dalam publik policy yang bisa menyelesaikan persoalan. Kalau dilihat di cerita ke saya, adalah pariwisata sebagai mainstream bisnis yang ada di sini, dan itu musti berkembang dengan baik,” pungkasnya.