Jakarta –
Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak Presiden Iran Ebrahim Raisi untuk segera mengakhiri dukungan Teheran untuk invasi Rusia ke Ukraina. Dimana dukungan ini diketahui dengan cara melibatkan penyediaan drone penyerang ke Moskow.
Dilansi AFP, Minggu (11/6/2023) Macron dalam panggilan telepon menggarisbawahi “konsekuensi keamanan dan kemanusiaan” yang serius dari pengiriman drone Iran. Serta meminta Teheran untuk mengakhiri dukungannya.
“Dan mendesak Teheran untuk segera mengakhiri dukungan yang diberikannya untuk perang agresi Rusia melawan Ukraina,” kata sebuah pernyataan.
Seruan itu datang sehari setelah juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan Rusia menerima bahan dari Iran untuk membangun pabrik drone di wilayahnya yang “dapat beroperasi penuh awal tahun depan,”
Gedung Putih merilis citra satelit dari lokasi calon pabrik di zona ekonomi khusus Alabuga, sekitar 900 kilometer (560 mil) timur Moskow.
“Kemitraan militer Rusia-Iran tampaknya semakin dalam,” kata Kirby dalam sebuah pernyataan, mengutip informasi intelijen AS.
Sebelumnya, Amerika Serikat mengatakan bahwa Rusia telah menerima ratusan pesawat tak berawak Iran untuk menyerang Kyiv dan “meneror” warga Ukraina, tuduhan yang dibantah oleh Teheran.
Menurut data AS, drone dibuat di Iran, dikirim melintasi Laut Kaspia “dan kemudian digunakan secara operasional oleh pasukan Rusia melawan Ukraina”, kata Kirby.
Gedung Putih mengatakan akan merilis penasehat pemerintah baru untuk membantu bisnis dan pemerintah “Untuk memastikan mereka tidak secara tidak sengaja berkontribusi pada program (drone) Iran”.