Spurs musim lalu memecat Antonio Conte setelah mengalami perselisihan di level manajemen. Conte blak-blakan mengkritik minimnya ambisi untuk juara di klub tersebut.
Usai memecat Conte, Spurs melalui periode di bawah dua caretaker yaknni Cristian Stellini dan Ryan Mason. Mereka pun kembali puasa gelar dan harus puas finis di posisi delapan Premier League.
Setelah serangkaian pencarian, mereka menemukan sosok manajer tetap yakni mantan juru taktik Celtic Ange Postecoglou. Manajer berdarah Yunani dan berkewarganegaraan Australia itu dikontrak empat tahun.
Tapi pemilihan Postecoglou mendapatkan cibiran dari legenda Arsenal, yang merupakan klub rival Spurs, Martin Keown. Keown meragukan Postecoglou kapabel untuk mengangkat Tottenham, mengingat ia tak punya riwayat yang cukup mentereng.
Kecuali juara di Skotlandia bersama Celtic, manajer 57 tahun itu tak punya pengalaman lain di Eropa.
“Saya ingin menghormati semua manajer, tapi saya rasa Conte adalah manajer yang luar biasa. Rasa takut terbesar saya saat itu jujur adalah Spurs bisa memenangi trofi, karena dia mampu melakukan hal-hal spesial,” kata Keown kepada talkSPORT dikutip Metro.
“Daniel Levy pada 2021 berbicara soal gambaran sepakbola yang dia inginkan, entah penunjukan ini soal itu atau bukan, entah apakah dia ingin melihat sepakbola atraktif. Tapi tentu saja dia ingin memenangi trofi.”
“Cuma penunjukan ini sungguh enggak memberikan rasa takut ke saya, tak seperti Conte dulu. Enggah tahu ya apakah para suporter Spurs pernah sefrustrasi ini dalam sejarah mereka, ini adalah lingkungan yang sulit untuk dimasuki dia (Postecoglou).”
“Apakah dia punya modal yang bagus? Dia akan memasuki sesuatu yang belum pernah dia alami sebelumnya,” imbuhnya.
