Indonesia masih dalam pantauan FIFA setelah Tragedi Kanjuruhan. Untuk itu Ketum PSSI Erick Thohir berharap tak ada lagi kerusuhan di sepakbola Indonesia.
Tragedi Kanjuruhan menjadi peristiwa memilukan dalam sejarah sepakbola Indonesia bahkan dunia. Sebanyak 135 orang tewas dalam peristiwa yang terjadi seusai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
Tragedi itu sempat memunculkan spekulasi bahwa Indonesia akan mendapatkan sanksi keras dari FIFA berupa banned atau larangan aktivitas sepakbola dalam negeri. Nyatanya hal itu tak terjadi, tapi sanksi disebut akan pasti datang jika hal serupa terjadi.
“Ingat, peristiwa Kanjuruhan masih ada dalam catatan FIFA. Kita beruntung hanya diberi sanksi yang ringan, sehingga tetap bisa menggelar pertandingan internasional, FIFA Matchday dan kompetisi,” kata Ketum PSSI Erick Thohir saat memberikan keterangan di Solo, Jawa Tengah, Minggu (4/6/2023).
“Namun jika bila ada kerusuhan, seperti di akhir musim kemarin, percayalah, FIFA akan berhentikan sepakbola Indonesia. Jangan jadi bangsa yang lupa, sebab FIFA tidak akan lupa,” ujarnya menambahkan.
Absennya sanksi FIFA membuat Indonesia masih bisa menyelenggarakan sepakbola seperti biasa. Bahkan Timnas Indonesia tetap bisa bertanding melawan negara lain di dalam negeri.
Terdekat Timnas Indonesia akan menghadapi Palestina dan Argentina pada agenda FIFA Matchday Bulan Juni. Selain itu, Indonesia juga akan menyelenggarakan ajang di bawah naungan AFC yakni Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Solo.