Gunung Mason disebut-sebut memang serius ingin meninggalkan Chelsea. Gelandang Inggris itu diklaim sudah menebar kode-kode kuat soal transfernya.
Melansir Daily Mail, Mount terlihat emosional usai Chelsea menjalani laga terakhir Liga Inggris, Minggu (28/5/2023). Pemain berusia 24 tahun itu tampak sedih saat mengitari lapangan untuk memberi tepuk tangan kepada penggemar.
Kemudian, Mount tampak mengunggah foto bersama pelatih akademi Chelsea, yang mendidiknya selama di Chelsea. Kemudian, ia juga mengunggah salam penutup musim di unggahannya.
“Layak dibilang ini menjadi musim yang naik turun, tapi dukungan kalian takkan pernah surut,” tulis Gunung Mason.
“Berkeliling dunia, anda selalu bersama kami di setiap langkah dan terkadang kami tak pantas kalian temani.”
“Tapi sekarang saatnya rehat dan memulihkan diri. Terima kasih dan selamat berlibur musim panas,” terangnya.
Masa depan Mason Mount mulai dispekulasikan, sebab kontraknya di Chelsea akan habis pada musim depan. Beberapa klub dikaitkan dengannya.
Di antaranya adalah Liverpool dan Manchester United. Dua pesaing Chelsea itu dikabarkan tertarik membawa pemain jebolan akademi Chelsea itu.
Bersama Chelsea, Mason Mount menjadi salah satu produk akademi yang sukses. Promosi sejak era manajer Frank Lampard, Mount langsung menjadi andalan tim inti dan sudah memenangi Liga Champions.
Sepanjang musim 2022/2023, performa Gunung Mason meredup di Chelsea. Pergantian manajer membuat posisinya kerap dirotasi, dan akhirnya menutup musim dengan cedera.