Tottenham Hotspur dipastikan absen di kancah Eropa musim depan usai hanya menempati urutan delapan klasemen akhir Liga Inggris. Harry Kane dkk mengulangi capaian buruk 14 tahun silam.
Terakhir kali Spurs absen di Eropa terjadi pada musim 2009-10. Itu disebabkan mereka finis di urutan delapan pada musim sebelumnya, sama seperti sekarang. Namun setelahnya, Spurs selalu hadir.
Rinciannya, mereka tampil enam kali di Liga Champions, tujuh kali di Liga Europa, dan sekali di Europa Conference League. Capaian terbaik hadir di musim 2018-19, saat mereka melangkah ke final Liga Champions sebelum ditekuk Liverpool 0-2.
Musim ini, mereka awalnya diprediksi akan bersaing di papan atas, minimal finis empat besar. Sampai pekan ke-29, setidaknya target itu masih tercapai. Mereka ada di urutan empat dengan 50 poin. Namun di sembilan laga terakhir, Spurs makin menurun.
Mereka menelan lima kekalahan dan sekali imbang serta hanya tiga kali menang. Ini yang membuat Spurs perlahan disalip Newcastle United, Liverpool, Brighton & Hove Albion, hingga Aston Villa dan akhirnya finis di urutan delapan dengan 60 poin.
Caretaker Spurs, Ryan Mason mengaku kecewa dengan hasil ini. Namun itulah kenyataan yang terjadi. Skuadnya tak mampu bersaing melawan tim-tim besar lainnya.
“Kami adalah Tottenham Hotspur. Kami berharap tampil di Eropa. Namun klasemen tidak berbohong. Ada alasan mengapa kami di sana (peringkat delapan,” ujar Mason, dikutip BBC.
“Penting untuk merenungi hasil ini di musim panas dan kembali menjadi lebih kuat di musim depan,” jelasnya.
Sebelum memasang target kembali ke Eropa musim depan, Tottenham perlu mencari manajer tetap lebih dulu. Sejauh ini, belum ada kandidat kuat yang merapat.