Legislator PKB Minta Pemerintah Serius Perhatikan Kesejahteraan Petani

Jakarta

Anggota MPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz bertemu dengan ratusan petani dalam acara bertajuk ‘Satukan Aspirasi dan Potensi Menuju Kesejahteraan Pangan’ di Ciloto, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Acara yang berlangsung Minggu (28/5/2023) itu diselenggarakan Humas Setjen MPR bekerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani Cianjur.

Neng Eem menyatakan bahwa petani adalah pahlawan yang berperan dalam menyediakan pangan bagi masyarakat. Karena itu, dia menegaskan petani tidak boleh diabaikan. Keberadaan mereka perlu dipertahankan, dihormati, dan dihargai.

“Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, sedang petani adalah pahlawan pangan”, kata Neng Eem dalam acara tersebut.

Neng Eem mengaku khawatir dengan masa depan sektor ini. Menurutnya nasib petani di Indonesia berbeda dengan nasib petani di luar negeri. Kepemilikan lahan petani di sini mayoritas kurang dari 1 hektare.

“Beda dengan petani luar negeri yang lahannya sangat luas,” sebut Neng Eem.

“Teknologi untuk pertaniannya pun juga sangat modern,” lanjutnya.

Neng Eem prihatin dengan kepemilikan lahan petani di Indonesia yang sangat minim, padahal lahan merupakan alat produksi utama bagi mereka. Lebih memprihatinkan lagi, kata anggota DPR dari Dapil Cianjur dan Kota Bogor itu, banyak di antara mereka yang hanya menjadi buruh tani.

“Mereka kerja maro (bagi hasil). Mereka mengerjakan sawah atau ladang milik orang lain. Beginilah kondisi petani di Indonesia” tutur Neng Eem.

Kondisi yang tidak ideal itu berdampak pada kesejahteraan banyak petani yang masih kurang baik.

“Bisa dibayangkan kesejahteraan yang mereka dapat. Inilah yang membuat anak petani tidak mau menjadi petani,” cetus Neng Eem.

Alhasil, lanjutnya, tidak ada regenerasi petani sebab dunia pertanian tidak menarik bagi anak muda karena tidak menjanjikan seperti pekerjaan lain. Beberapa anak muda, kata alumni PMII itu, memilih menjadi petani karena tidak ada pilihan pekerjaan lain.

Bila tidak ada regenerasi petani dan tidak menjanjikannya dunia ini, Neng Eem khawatir akan masa depan umat manusia. Dirinya mempertanyakan siapa yang akan memproduksi pangan. Bila tidak ada yang memproduksi pangan maka umat manusia akan terancam krisis pangan.

Oleh sebab itu, Neng Eem meminta pemerintah agar memperhatikan sektor pertanian dan kesejahteraan petaninya secara serius dan sungguh-sungguh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *