Jakarta –
Sedikitnya enam orang tewas dan lebih dari 100 rumah hanyut dalam bencana banjir yang melanda wilayah Afghanistan tengah.
Dilansir kantor berita AFPRabu (24/5/2023), Abdul Wahid Hamas, juru bicara gubernur Taliban di provinsi Ghor, Afghanistan tengah, mengatakan bahwa tiga wanita dan seorang anak tewas ketika rumah mereka di kota Firozkoh hanyut terbawa banjir pada hari Selasa (23/5) waktu setempat.
Hamas mengatakan bahwa di distrik Pasaband, di provinsi yang sama, seorang pria dan seorang wanita juga hanyut dan kemudian ditemukan tewas, sementara satu orang lainnya masih hilang.
Dia menambahkan bahwa lebih dari 100 rumah dan sekitar 200 hektar lahan pertanian hancur, dengan kanal yang digunakan untuk mengairi ladang telah rusak.
“Kami tidak memiliki rincian lebih lanjut tentang kerugian finansial untuk saat ini,” kata Hamas kepada AFP.
Menurut lembaga-lembaga bantuan, Afghanistan saat ini tengah dilanda salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia. Hasil penelitian juga menggambarkan negara itu sangat rentan terhadap dampak cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Sembilan dari sepuluh keluarga Afghanistan tidak mampu membeli cukup makanan, kata Program Pangan Dunia (WFP) pada bulan Maret lalu.
Sejak runtuhnya pemerintah yang didukung Amerika Serikat dan kembalinya Taliban berkuasa pada tahun 2021, aliran bantuan yang sangat besar pun mengering. Ini dikarenakan negara-negara asing ragu-ragu untuk berurusan dengan Taliban yang kembali berkuasa.