Penduduk Rusia yang Kabur dari Belgorod Diminta Pergi Jauh-jauh

Jakarta

Para penduduk Rusia yang tinggal di daerah Belgorod yang sudah pergi meninggalkan rumah akibat konflik yang berlangsung dianjurkan tidak kembali dalam waktu dekat.

Pemerintah Rusia mengatakan kelompok “sabotase” bersenjata datang dari Ukraina dan menyerang distrik Grayvoronsky dekat perbatasan pada Senin (22/5).

Pemerintah Rusia mengeklaim bahwa mereka telah mengalahkan para pihak di balik serangan itu.

Sementara, pemerintah Ukraina membantah tudingan bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka mengatakan warga Rusia dari dua pasukan militer yang melakukan serangan itu.

Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dari pertempuran itu, tetapi sejumlah warga sipil dikabarkan terluka.

Dua diantaranya kini sedang dievakuasi, kata Gubernur Belgorord, Vyacheslav Gladkov, pada Selasa (23/5).

Pemerintah Rusia telah memerintahkan penyelidikan terorisme atas serangan itu.

Menteri Pertahanan Rusia kemudian merilis keterangan di media Telegraph yang mengatakan “kelompok-kelompok nasionalis telah “diblokir dan dikalahkan oleh pasukan Rusia.

Ia juga mengatakan lebih dari 70 “teroris Ukraina telah dibunuh. Sisanya dikabarkan sudah kembali ke Ukraina, kata sang menteri.

Gladkov menambahkan angkatan udara telah menembak beberapa pesawat tanpa awak semalam, serta merusak beberapa gedung.

BBC telah memverifikasi bahwa bangunan yang digunakan oleh lembaga keamanan utama Rusia, yakni FSB, merupakan salah satu gedung yang terkena tembakan. Belum jelas apa penyebab kerusakan tersebut.

Gladkov mengatakan bahwa penduduk yang tinggal di beberapa desa telah dievakuasi dan memperingatkan mereka yang telah meninggalkan rumah untuk tidak kembali dalam waktu dekat. Sebab, pasukan Rusia sedang melakukan apa yang mereka sebut sebagai operasi “pembersihan”.

Serangan yang terjadi pada Senin (22/5) mungkin bisa disebut sebagai salah satu serangan terbesar di luar perbatasan sejak Rusia melakukan operasi militer besar-besaran pada Ukraina 15 bulan yang lalu.

Hal ini membuat pemerintah Rusia mengumumkan operasi anti-terorisme di Belgorod dan memberikan otoritas setempat wewenang khusus untuk memutuskan saluran komunikasi dan mobilitas penduduk.

Siapa yang diduga memulai serangan itu?

Para pejabat Ukraina mengatakan mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu berasal dari kelompok-kelompok yang bernama Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Sukarelawan Rusia (RVC).

Legiun Kebebasan Rusia merupakan kelompok militer Rusia yang berbasis di Ukraina. Mereka mengeklaim sedang bekerja di dalam Rusia untuk menggulingkan Presiden Vladimir Putin.

Lewat akun Twitter pada Senin (22/5), muncul cuitan yang menyatakan kelompok itu telah “sepenuhnya membebaskan” kota perbatasan Kozinka.

Kabarnya, unit-unit garda depan mereka telah mencapai kota Grayvoron, kawasan lebih jauh ke timur.

Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan meskipun “terdapat banyak warga etnis Rusia yang tinggal di Ukraina mereka tetap [tergolong] kelompok militer Ukraina.

Peskov menambahkan bahwa tujuan mereka sekarang adalah mengalihkan perhatian dari kota Ukraina timur, yaitu Bakhmut.

Kelompok Wagner, tentara bayaran Rusia, baru-baru ini mengeklaim telah mengambil kendali atas kota itu setelah beberapa bulan perlawanan yang intensif dan berdarah.

Namun, pemerintah Ukraina tetap kokoh dalam pendirian bahwa mereka tetap memegang kendali atas kota itu.

Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar mengatakan pada Selasa (23/5) bahwa pertempuran di Bakhmut telah berkurang, walaupun penembakan terus terjadi di daerah sekitarnya.

Peta yang menunjukkan titik-titik kota di dekat perbatasan Ukraina dan RusiaBBCPeta yang menunjukkan titik-titik kota di dekat perbatasan Ukraina dan Rusia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *