Partai pimpinan pahlawan kemerdekaan Timor Leste, Xanana Gusmao berhasil memenangkan pemilihan parlemen, tetapi kurang dari mayoritas langsung.
Dilansir kantor berita AFPSelasa (23/5/2023), menurut komisi pemilihan, partai oposisi Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT) menang dengan meraih 41,6 persen suara, sementara lawan utamanya dan pemimpin koalisi petahana Fretilin mendapat 25,7 persen suara.
Hasil pemilihan yang digelar hari Minggu (21/5) itu membuka jalan bagi Gusmao untuk kembali berkuasa, jika dia dapat membentuk koalisi. Gusmao merupakan presiden pertama Timor Leste yang kini berusia 76 tahun.
Jika tidak ada pemenang langsung, konstitusi memberikan kesempatan kepada partai dengan suara terbanyak untuk membentuk koalisi.
Para pemilih memberikan suara mereka untuk 65 kursi di parlemen, berharap untuk mengakhiri bertahun-tahun kebuntuan di negara termuda di Asia itu.
CNRT mendapatkan 31 dari kursi tersebut, dan harus bekerja dengan satu atau lebih dari 16 partai lainnya.
CNRT memenangkan pemilihan presiden tahun lalu, dengan sekutu Gusmao dan peraih Nobel Perdamaian, Jose Ramos-Horta mengambil posisi itu.
Diketahui bahwa Fretilin memimpin pemerintah koalisi petahana. Fretilin telah berjuang untuk melepaskan Timor Timur dari Indonesia, dan Gusmao memimpin sayap militernya.